My Widget

Tuesday 5 March 2013

GOOD BYE MY FRIEND



Tampak Seorang perempuan yang bernama maria sedang menangis dibawah pemakamam sahabt tercintanya. Lukisan masa lalu bersama sahbatnya terulang kembali dalam memory otaknya.
“maria, jika aku sudah tidak ada lagi di dunia ini, permintaan terkahir aku hanya satu...”ujar marcella dengan dengan tampak pucat.
“jangan mar, kamu jangan bilang kayak gitu, pasti kamu harus kuat, aku yakin itu, apapun permintaan kamu akan aku turutin mar, tapi tolong jangan kamu ungkit-ungkit tentang kematian, AKU TIDAK SUKA ITU MAR!!!...”ucap maria emosi dengan mengeluarkan air mata.
“enggak Maria, aku sungguh enggak kuat lagi, penyakit ini sudah menggerogoti tubuh aku Maria, aku mohon turuti permintaan aku Maria” ujar marcella dengan menggenggam tangan Maria.
Maria yang mendengar ucapan marcella membuang nafas kasar “permintaan apa mar??”ujar Maria lembut.
“aku minta kamu jangan sedih disaat kepergian aku dan taburi pemakaman aku dengan melati putih”ujar marcella lemah. Maria langsung memeluk marcella erat dengan rasa sayang.
“Mar, aku udah menganggap kamu adik aku satu-satunya Mar, jika kamu pergi, aku dengan siapa Mar, kenapa semua oarng yang aku sayang meninggalkan aku semua mar termasuk kamu, apa tidak ada harapan lagi buat aku mar???”ujar maria terisak dipelukan marcella.
“masa depan kamu masih panjang maria, kamu harus sukses, kamu harus berjuang demi masa depan kamu aku mohon, walaupun aku enggak ada di sisi kamu, tetapi aku akan selalu hidup di hati kamu Maria walaupun tak terlihat”ujar marcella tersenyum lemah.
Maria menatap sendu marcella yang terlihat lemah, tiba-tiba cairan kental berwarna merah keluar lewat hidung marcella, Maria langsung menghapus darah tersebut dengan tangannya.
“Mar hidung kamu berdarah, aku panggilkan dokter dulu”ujar maria yang panik.
“jangan, Maria....aku....hanya....ingin bilang...terimakasih....atas semuanya, terimakasih...sahabat sekaligus kakaku tercinta, selamat tinggal”ujar marcella yang memejamkan matanya untuk selama-lamanya.
“tidak mar....mar bangun....aku mohon mar, jika kamu pergi meninggalkan aku, aku dengan siapa Mar, aku sendiri Mar”ujar maria dengan menguncang-guncangkan badan  dengan air mata yang mengalir deras. Dokter pun masuk mengetahui teriakan maria langsung memriksa keadaan marcella.
“maaf, Marcella sudah tidak bisa diselamatkan lagi, dengan kanker otaknya yang sudah begitu parah”ujar dokter iba melihat maria menangis.
Maria yang mendengar itu, menghampiri tubuh Marcella yang dingin dan putih pucat.
Maria memandang wajah marcella  untuk terakhir kalinya dan mencium kening marcella.

            Keesokan harinya, tangisan mengiringi pemakaman Marcella, termasuk Maria.
Pemakamanpun lama-kelamaan semakin sepi, terkecuali maria yang masih tetap setia menemani Marcella.
“Mar, aku bawain bungan melati putih, untuk kamu, aku menepati permintaan terakhir kamu mar, tetapi yang satu lagi, tolong jangan paksakan aku untuk tidak menangis mar, aku berjanji ini terakhir aku menangisi kepergian kamu mar, aku mencintai mu mar, tidak hanya sebagai sahabat tetapi sebagai seoarang kakak yang menyayangi adiknya dalam keadaan suka maupun duka. Selamat tinggal Mar aku akan mengingat kamu selamanya dalam lubuk hatiku yang paling dalam.”ujar Marcella merintikan air matanya untuk terkahir kalinya dan menaburkan melati putih diatas tanah pemakaman Marcella.
Setelah selesai Maria mendoakan marcella dan mencium batu nisan yang bertuliskan marcella.
“selamat tinggal sahabat sekaligus adikku, semoga kamu tenang di  alam sana”ucap marcella memandang langit yang cerah.
Tampak di langit yang  cerah terdapat ukiran membentuk muka marcella yang sednag tersenyum dan memudar seketika secara perlahan, maria yang melihat tersebut pun tersenyum dan meghapuskn air matanya dan pergi meninggalkan pemakaman tersebut.
                                   

                                                                                __The End__







No comments:

Post a Comment